-->

Saya Yang Ngutang, Anda Yang Harus Bayar

Thursday, January 3, 2008

Saya Yang Ngutang, Anda Yang Harus Bayar

Sebuah surat terbuka untuk pengurus IATMI Kuwait


Menjelang ahir tahun 2007, kalender udah menunjukkan tanggal 29 December, saya mendapatkan kesempatan untuk memenuhi undangan makan malam dari Bapak Duta Besar di kediaman beliau, Wisma Duta di Qortuba.

Sebenarnya sih yang diundang memang bukan saya pribadi, melainkan 10 orang wakil KOC. Oleh Mas Solechudin disarankan perwakilan IATMI mendapat jatah orang. Maka waktu itu setelah berkonsultasi dengan SekJen (Mas Rinaldi), dengan menimbang dan mengingat satu dan lain hal, saya sampaikan ke Mas Solehuddin bahwa dari IATMI akan hadir Mas Rinaldi, Mas Dani dan saya sendiri. Tetapi menjelang berangkat Mas Rinaldi memutuskan untuk tidak berangkat, dengan alasan lebih baik memberikan kesempatan kepada teman yang baru datang. Maka akhirnya diputuskan Mas Rudi sebagai pengganti Mas Rinaldi.

Maka selepas Maghrib tgl 29 December 2007, kami bertiga berangkat, ditambah Mas Ridwan dan Mas Mucharun dalam satu kendaraan. Pelan dan santai sambil bercanda tawa ahirnya sampai juga di Qortuba setelah.... biasa.... tersesat dulu saat mau masuk ring 5.

Di Qortuba kami rombongan pertama yang hadir. Disambut Pak Satpam, dan dipersilakan masuk. Begitu pintu dibuka, satu Bapak staff kedutaan (maaf saya kok gak tahu namanya ya... mungkin beliau dari staff rumah tangga) mempersilakan kami masuk. Rupanya Bapak dan Ibu Duta Besar bersama Pak Dino, dan Pak Darmawan sudah menunggu. Rombongan Mas Soleh dan kawan-kawan datang kemudian. Ngisi buku tamu, dan duduk manis di sofa bagus yang telah disusun ”U shape”. Oya selain kami 10 orang dari KOC, hadir juga Mas Supriyanto, Ketua PERKIBAR, dan dua orang bapak yang lain.

Ngobrol ngalor ngidul, dari kesehatan, wartawan, bahkan sampai ul-tahnya tante Titiek Puspa. Disini Mas Ridwan Fakih berhasil menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian. Boleh dibilang ngomong apa saja, Mas Ridwan gak pernah kehilanghan bahan.

Ahirnya sampailah ke acara yang ditunggu-tunggu. MAKAN MALAM. Subhanalloh, maaf untuk teman-teman yang tidak hadir, menunya luar biasa. Dari sup keju, gulai ayam, dendeng/empal, tumis kacang panjang, ikan ..... dan lain sebagainya sampai ke martabak, puding, onde-onde ”mBolin”, bahkan candil dan karak juga ada. Nyam-nyam- nyam.... enaak.... gak terasa perut penuh. Masih lagi tidak bisa nolak tawaran Wedang Serbat yang katanya diracik sendiri oleh Ketua PERKIBAR, Mas Supriyanto. Lengkap sudah.

Selesai makan malam kami kembali ke sofa. Bedanya saat ini kami ( eh... jangan-jangan saya aja ya.... tapi sepertinya enggak kok) duduknya jadi lebih tegap. Gak bisa lagi agak menunduk.. ini nih yang kekenyangan jadi ngeganjel. Ngobrol ngalor ngidul lagi sampai ahirnya Pak Dino mempersilakan saya untuk menyampaikan apa aja kalau ada yang perlu disampaikan kepada Bapak Duta Besar.

Saya yang duduk dipojok, sebelah kanan Bapak Duta Besar mulai angkat bicara. (Lihat fotonya dong.... cakep kok ! Terimakasih buat Mas Dany yang sudah berkenan jadi fotografer dadakan)

Dengan permulaan ucapan terimakasaih atas kehormatan yang diberikan kepada kami, dan mohon ijin kepada teman-teman untuk bisa berbicara atas nama teman-teman KOC yang hadir, bla-bla-bla , bu-bu-bu pun saya sampaikan dengan gegap gempita ala Ketua IATMI Kuwait. Nah waktu itulah saya berhasil mebuka rekening utang kepada Bapak Duta Besar, atas nama teman-teman Pengurus IATMI Kuwait.

Saya sampaikan kepada Bapak Duta Besar bahwa dalam waktu dekat Pengurus IATMI Kuwait akan memohon waktu Bapak Duta besar untuk bisa menghadap menyampaikan laporan hasil Rapat Anggota plus Program IATMI Kuwait 2007 – 2008. Nah inilah hutang yang sudah saya buat, dan teman-teman IATMI Kuwait yang harus bayar. Gimana kalau kita usahakan bayar utangnya 15 Januari 2008 ?

”Enak aja, mana bisa begitu.” ”Loh... ya memang harus begitu. Itulah enaknya jadi ketua. Saya yang ngutang, Anda yang harus bayar...”

Semoga Alloh Swt memberikan kekuatan kepada kita untuk memberikan yang terbaik.

Salam IATMI Kuwait,

cuk suryanto

2 comments:

Anonymous said...

Pak Cuk, "loby-loby" di dapur koq nggak di sebut2...?? he he he
Trus foto lagi salaman dgn Pak Dubes-nya manaaa, koq ndak ditampilkan...?
Sukses selalu, mudah2an jadi langkah awal yg baik (langkah kanan, kl kt orang aceh..).. Aamien...

Anonymous said...

Mas Dany thx supporntya ya.... Untuk loby2 didapur tunggu tanggal tayangnya, sedang coba ditulis2. Bakalan seru deh...Salaam,